HAKEKAT UMRAH DALAM KEHIDUPAN KONTEKSTUAL

Apabila kita renungkan, kehidupan jaman sekarang ini tidak seperti kehidupan yang seharusnya. Kehidupan kita seperti putaran lingkaran yang sia-sia kerena merupakan sebuah gerakan yang tidak bertujuan. Bermula siang berakhir dengan malam, berganti siang lagi yang tidak berkesudahan. Apalagi kita mempunyai kebutuhan, maka kita akan berharap dan berjuang untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dan hidup hanyalah sekedar untuk memenuhi kebutuhan hari demi hari tanpa arah dalam hidupnya. Tujuan hidup hanyalah untuk memenuhi kebutuhan hidup. Keadaan seperti ini bagaikan semangat yang mati dalam jasad yang masih hidup. Tetapi keadaan tidak sehat ini dapat diubah oleh pengalaman menunaikan ibadah haji. 

Umroh akan membebaskan kita dari belenggu kebutuhan, uang, kekuasaan dan hawa nafsu. Haji sangat bertentangan dengan perjuangan-perjuangan tanpa tujuan, dan haji merupakan pemberontakan melawan nasib malang yang menyebabkan oleh kekuatan-kekuatan jahat. Dengan menyempurnakan ibadah haji, kita dapat memutuskan jerat-jerat yang menjaring dari kita menuju ke keabadian Allah yang mutlak yang tidak memiliki keterbatasan, yang tidak menyerupai sesuatupun jua, pulang kepada Allah adalah sebuah gerakan kesempurnaan, kebaikan, keindahan, kekuatan, pengetahuan, nilai dan fakta-fakta. Sampailah kita kepada Allah dan dimanakah Allah ? Nabi Muhammad saw bersabda : Allah berada di dalam hati orang-orang yang beriman. Dengan demikian Allah mengetahui orang-orang yang tulus dan orang-orang yang hanya berpura. Firman Allah : 

فَلَيَعْلَمَنَّ اللهُ الَّذِيْنَ صَدَقُوْ وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَذِبِيْنَ 

Artinya: “ Maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar, dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta”. (QS.29:3). 

Umroh yang dilaksanakan dengan sempurna, akan mengantarkan mengembalikan fungsi diri kita, dalam mengemban kehidupan dengan tidak lagi terjerat kebesaran dan gedung-gedung kekayaan, yang untuk mengejar hal-hal tersebut, akan membuat memiliki sifat-sifat kebinatangan. Semua sifat jelek karena tuntutan masyarakat, itu akan terlepas karena kita menuju ke rumah Allah atau rumah umat manusia yang sebenarnya.